Boso Walikan, piye mas dab??
“Dab mengko bengi dolan ngomahku wae bareng cah-cah”
“Lha ngopo e dab tumben?”
“Mumpung sapiku ra ono neng omah”
Heitss Sapi???apaan tuh???yang pasti bukan Sapie Sabella lah, lagian apa hubungannya anak nongkrong sama sapinya temenku??
Kejadian tu terjadi sekitar 7 tahun lalu ketika masih newbie sebagai warga Jogja. Usut punya usut aku tanyain apa yang dimaksud adalah singkatan dari Sahan dan Pisu. Hyaaah opo meneh kuwi????
Yeah yeah semakin membingungkan rupanya, namun begitulah adanya di kota2 jawa bagian timur ini, kosakata tersebut meskipun bukan sebagai bagian bahasa jawa resmi yang digunakan dalam keseharian masyarakat jawa namun memiliki identitas tersendiri sebagai bagian dari bahasa orang2 jawa. Orang2 yang mampu berkomunikasi dalam bahasa ini biasanya orang2 asli maupun pendatag yang sudah lama menetap di kota2 tersebut. Bahasa walikan sendiri bisa digunakan dalam dua cara, yaitu menggunakan pembalikan kata dari kosakata asli maupun balikan susunan huruf dalam aksara jawa Hanacaraka.
Di daerah Malang dan sekitarnya bahasa walikan yang familiar adalah bahasa walikan yang cara membaliknya menggunakan metode pertama yaitu membalik kata secara langsung dan pengucapannya dimulai dari huruf terakhir. Contoh:
Kawan = Nawak
Kopi = Ipok
Main = Niam
Mas = Sam
Sedangkan di Jogja dan sekitarnya, biasanya lebih menggunakan pendekatan balikan huruf hanacaraka. Caranya adalah membagi huruf huruf hanacaraka menjadi dua kelompok kata
HA NA CA RA KA ————— PA DA JA YA NYA
DA TA SA WA LA ————— MA GA BA THA NGA
Perlu diperhatikan yang diubah hanyalah huruf konsonan saja, huruf vokal tidak berubah
huruf HA(A) balikannya adalah PA
huruf TA balikannya adalah GA
begitulah seterusnya sehingga kita bisa
menggunakan bahasa walikan tersebut
BaPaK = SaHaN
IBu = PiSu
MaDaNG = DaMaL
MaS = DaB
Dan tentu saja yang paling terkenal dari bahasa ini adalah kata DAGADU yang berarti MATAMU…..hehehe
pahiny dab… dibahas ning empe… ^^
hehehe bingung mo nulis apa, apa apa dadi dab
Oalaaah.. Ngunu tho.. Hehe.. Pengetahuanku bertambah.. Makasih yah!
oalah, dagadu kuwi ternyata gituya sejarahnya baru tau aku…. makasih mas.
oir tam igap ooiiii…………….
oke oke
iya mbak arum, itu alasan kenapa Mata menjadi logo Dagadu
DeG ATi CuTa… Ven
mareeeeeeeeeeee rio……………..ssim uoy
ihihihihihih ucul umak
ngam uka nomearod apaaaaaaaaaawkwkkwkwkw
hooh
maaaaaaaaaaaaazeeeeeeeeeeeeeeeekkkkkuakid
hush hush udahan balik balik bahasa, ntar pulang kepala dibawah bingung kamu jadinyaga na ak ga kejam kokkan baek hati dan tidak sombong (haaallaaaahhh)
Nek Osob Kiwalan Ngalam (bahasa walikan Malang) lebih gampang daripada boso walikan ala Jogja. Aku ngapalno boso walikan coro Jogja iki kangelan pol.Ayas kadit itreng ambek osob kiwalan coro Jogja…heheheheTapi, perlu diingat..kalau dalam percakapan sehari2nya masyarakat Malang, tidak semua kata bisa dibalik. Kita tahu kok kata mana saja yang dibalik dan mana yang tidak. Sesuai kebutuhannya..jelasnya satu kalimat tidak full dibalik *dari salah satu pengguna boso walikan Malangan*
bener bro, emang gitu ga semuanya dibalik, tergantung komposisi kata tersebut, hehehe memang untuk bahasa walikan lebih mudah dipelajari yang model malang karena tinggal mbalik, ga harus ngapalin Hanacarakaorang yang sudah bisa menggunakan bahasa walikan di daerah2 tersebut biasanya akan lebih mudah diterima masyarakat disitu, bener ga sob?
Oyi jes
Sapi = Sahan Pisu = bapak ibu?hahaha kreatif memang orang Jogjacuma harus hapal aksara jawa itu ya
ia benerga harus hapal aksaranya asal hapal urutannya udah bisa mbalik kata kok hehehe