Masjidil Halal
Dahulu kala ada seorang berandal yang gemar merampok harta orang kaya untuk dibagi2kan kepada fakir miskin, Robin Hood versi Jawa, niat yang baik, namun cara yang salah, sampai dia disadarkan Sunan Bonang dan menjadi tokoh yang sangat berpengaruh dalam penyebaran Islam di tanah Jawa. Cara beliau mengenalkan Islam penuh keramahan terhadap masyarakat ketika itu, dengan media kesenian beliau mulai mengenalkan apa itu Islam, sedikit demi sedikit, tidak nggebyah uyah, akhirnya banyak masyarakat yang tertarik dan memeluk Islam.
Sayangnya dewasa ini banyak yang melupakan bahkan tidak menganggap metode tersebut. Masing2 berkutat pada text book ada dan tiada pada sumber rujukan dari Arab. Tentu metode kanjeng Sunan hanya satu dari ribuan metode yang ada dan memang setahuku tidak pernah ditemukan ayat/hadits yang membolehkan mengajarkan Islam lewat wayang kulit dan gending jawa namun kanjeng Sunan menyadari benar kondisi sosiokultur obyek dakwahnya sehingga beliau mampu memformulasi sebuah metode yang mudah diterima tanpa merasa perlu memusingkan diri harus berkutat pada stempel ini itu yang justru memicu resistensi.
Aku ga masalah ketika seseorang berdakwah, mengajarkan kebaikan dan mengamalkan ajaran agamanya dimanapun, baik di dunia nyata maupun dunia gaib (maya). Masing2 berangkat dari pengetahuan awal yang berbeda dan metode yang berbeda, ada yang membangun pondasi, ada yang membuat adukan, ada yang mempersiapkan rangka, ada yang memasang genteng, atau hanya memunguti paku2 yang tidak terpakai agar tidak melukai orang lain. Ada yang konsen ke masalah akidah, ada yang lewat pendidikan, pemberdayaan ekonomi, sesuai bidang dan kemampuan masing2, semua berkaitan ga ada yang lebih dibanding yang lainnya. Sayang klo akhirnya masing2 justru berkutat untuk menyalahkan satu sama lain, malah ga ada yang rampung.
Misalnya ketika seseorang memberikan argumen berbeda tentang sebuah permasalahan lalu begitu mudah melabeli bid’ah, syirik, kafir, fasik, begitu mudahnya menantang orang lain bermubahallah untuk hal2 yang menurut aku sendiri tidak prinsipil. Ada yang milih mendiamkan saja karena merasa ngga ada untungnya, padahal justru disitulah ada jalan untuk berbagi pemahamannya, mengajak orang lain melihat dari sudut pandangnya dan belajar saling memahami. Ada juga yang akhirnya terjebak dalam emosi sehingga merasa harus mengajarkan kebaikan dengan cara2 arogan, main stempel, main pentung. Gimana mau bilang Rahmatan lil ‘Alamin klo orang lain melihat caranya sama sekali ga ra(h)mah?
Misalnya ketika seorang kontak mempostingkan sesuatu yang menurutku kurang relevan, yaitu tentang idiom budaya yang ditelaah dari sudut agama, kurang relevan bagiku baik dari kondisi sosial maupun cara penyampaiannya, justru akhirnya aku harus ngomel2 disana. Hal itu dipicu juga sama komentator reseh yang main seblak ngequote seenak jidat komentarku buat dilabeli syirik. Sedangkan aku ga lagi sedang ngajakin TS (Thread Starter) bersyirik2 ria, aku sedang memberikan pandanganku terhadap sebuah pepatah lokal yang menurutku ga bisa diterjemahkan mentah2 lalu di taklid. Klo emang mau diterjemahkan mentah ya emang taklid beneran, tapi bisa jadi menggiring opini orang yang belum pernah mengetahui makna dari isi posting tersebut yang ikut mengecap ini itu.
Pada akhirnya ungkapan2 itu menjadi ga bermakna karena terlalu mudah untuk diucapkan, dan terlalu rancu karena sedikit2 bid’ah, sedikit2 munafik, sedikit2 syirik, kafir, dsb. Misalnya saja ketika disebutkan hari ibu tidak diajarkan dalam islam, ada yang menimpali bid’ah, hanya karena memang tidak ada di zaman nabi, aku jadi inget ketika KH Ahmad Dahlan menggunakan setelan formal dan beberapa Kiai yang tetep bersarung mendatangi muktamar di sebuah kota dengan kereta api, KHA diprotes beberapa kiai karena penampilannya, kira2 begini dialognya
Kiai: Apa Kiai ga takut make produk kafir ntar dikira pro penjajah?
KHA: Lha klo baju saya dianggap produk kafir apa kiai mau ke muktamar jalan kaki saja ga naik produk penjajah (Kereta Api)
Lalu klo sedikit2 apa yang berkembang diluar arab, atau ditemukan non muslim distempeli bid’ah hanya karena tidak ada dalam text book maka bisa jadi berdakwah di dunia maya berarti bid’ah, sama bid’ahnya dengan kenduri sekarang ini, naik pesawat buat pergi haji bid’ah, duh lha nek kaya gini terus kapan umat Islam mau maju??
Aku sendiri ga mau terlalu berpusing ria menstempeli ini itu ini itu, lagian klo dipikir2 selama ini kita semua sholat ke arah Masjidil Haram padahal klo dterjemahkan mentah2 masjid = tempat sujud(tempat sholat) haram ya intinya ga boleh secara agama, mentahnya kira2 masjid yang ga boleh dipake karena haram, kok MUI bisa2nya tidak memfatwakannya haram, apa sekedar menyarankan ganti kiblat ke masjid yang halal apa yang makruf gitu?? atau coba klo Masjidnya diganti nama jadi Masjidil Halal, malah bisa2 dicongkelin sedikit2 trus dibungkus kayak roti. Halal dimakan, halal diperjual belikan, halal dicongkel, halal dimaling, halal dipipisin?? aku yakin nama Masjidil Haram dinamain bukan karena Haram buat disentuh, haram dimakan (mung wong edan sik doyan mangan bangunan mesjid) tapi memang ada makna lain dibalik itu dan memang ga bisa diterjemahin mentah2.
Tulisan ini aku tujukan untuk mengkritisi, bukan untuk menyalahkan monggo klo memang punya pendapat berbeda bisa disampaikan secara elegan, belajar berbagi ilmu tanpa tendensi merasa paling benar karena kita semua masih dalam tahap belajar
itu secara mentah pake bahasa Indonesia…bijimana kalo arabnya? ato ditilik dari sejarahnya? asal mulanya??
paracetamol dulu.
tuh kan dek bahas masjid haram neh…?
tapi mbiyen jaman stm, nek gurune penakan malah sering ditinggal mbolos yo…
tauk nih yang punya lapakelu ya,, yang tanggung jawab sama ni anak :Dhoahahahaaa
Yo……… Tulisane di gedeinnnnnnnnga iso moco aku 😦 maklum wis tuwwek
kalo gw :::dateng pas uts ato uasnya aja lahh
maksute masjidil haram kui haram dimasuki orang kafirtapi ini secara maknawi lho yalalu dipraktekkan dengan melarang orang non islam masuk ke situ (atau masuk Makkah)
nah kuwi makane emang ga bisa diterjemahkan secara mentah
gagal… lempar paramex
waduuuuuuuwww….sikik2..dowo ki nek urusan ngene..hohoho…….*kapan2 balik eneh, wis rep jam 9, keretaq meh dadi labu=))))
wkwkwkwk genah dibahas maning
mohon maaf,saya sadar kalau ilmu agama saya masih sedikit dan saya masih bau kencur.. wong baru 17 bulan yang lalu dapat KTP..tapi,IMHO,ada kalanya kita harus tegas bahkan harus keras,apalagi terkait dengan masalah agama..sangat disayangkan memang ada beberapa oknum yang tidak bisa menempatkan diri,terutama dalam menyampaikannya secara baik..tapi yang tidak kalah penting juga,agama itu tidak sekadar ibadah.. ibadah juga butuh tuntunan..tuntunan harus ada dasar..dasarnya bisa kita ketahui dari belajar ilmu agama.. baik itu dari mempelajari dan mengamalkan Al-Quran dan Hadits,mengikuti kajian,membaca buku,berdiskusi,dsb..
pada muridku malah kesenengen nglunjak dewek2
Nyimak dulu ya Yo…lagi sibuk “merayu”*alesan
sing inspirasi masjidil halal kan kalian berdua? kepriwen sih?
walopun elu bilang “tapi memang ada makna lain dibalik itu dan memang ga bisa diterjemahin mentah2”cari dulu lah behind the scene-nya, maen hajar niii….
mencet CTRL karo + bi men gede tulisane
idem muridku, tekone mung pas ujian, sedino thok meneh sisane blas urung tau ngerti sopo dekne
🙂 nyimak dulu ya Mas, sikap saya sedikit banyaknya sama dengan sikap Mas Rama, dan sayapun tertarik dengan analogi dari scene film sang pencerah seperti yang disebutkan di atas,:) Saya masih harus banyak belajar juga, dan tulisan ini masuk dalam pendalaman ilmu agama saya 🙂
Walah, mas… Kenapa ini? *celingak-celinguk ndak ngerti…
jadi haramnya buat non muslim yo vik, eh biyen obama tau mampir ndono ga yo? lali aku
kamu telat yo dek..?aku yang jawab priyo yg nanggung deh…
monggo2
agama dan buadaya merupakan dua hal yang sering bersinggungan tapi tak boleh ditubrukin karena memang berada di rel yang berbeda. mengecam kebersamaan agama dengan kearifan lokal apalah artinya bila agama dan budaya impor ternyata dicampuradukan. kasarnya islamisasi bukanlah arabisasi. yakin sumpah…
monggo2 ram, boleh kontra dengan isi postingan kok yang penting tetep sopan, klo emang berbeda disampaikan saja.aku setuju belajar apapun, termasuk agama harus ada dasarnya, tapi bukan berarti kita harus mengambil idiom lain lalu kita terjemahkan mentah kemudian di labeli macem2, kecuali memang ada ilmunya.aku ga mengkritik agamanya melainkan orang2nya yang kadang bersifat kontraproduktif dengan apa yang hendak disampaikannya, itu saja
semoga sukses dengan rayuannya mbak rien
hahahahahaha..passssssssss bangeeeeeet :-Dmakanya mas pri, jadi guru les yang jelas yaaak, :-p
secara maknawi aja, nah penjelasane dowo pokoeyang menjaga kan kerajaan saudi, klo mereka gagal ya g tau deh hehehehato klo g salah haram melakukan hal2 tertentu, seperti membunuh hewan, tanamanaku juga masih mixed ama pengertian tanah haram sih
iki contoh dek, nek ga ada behind the scene, persepsi wong iso melu karepku koyo tulisan sik tak protes kae
Tulisan kali ini sampah,, eh salah… sumpah, curhat bangetsetel kendo lah bang…seperti yang kau pernah bilang..Bagi gw ya, masih banyak ilmu yang belon gw dapet. Dan gw juga menyampaikan pendapat-pendapat gw juga berdasar ilmu peceran yang pernah gw dapet, ya mau itu pengalaman, teori, ato imajinasi sekalipun.Tapi suer (perumpamaan piring ngambil di lapak dani), sebaik-baiknya pinjem piring, dikembalikan setelah dicuci, ditaro kue di atasnya. kuenya wangi, piringnya pun wangi. (gw tambahin) lalu ditutup pake penutup yang bersih biar terhindar lalat di perjalanan.Intinya, selama kita dipinjemin hidup, kita nggak cuma mikirin diri sendiri. Diibaratkan si doi, ” Mending gak hidup kalo nggak ngasih manfaat buat orang lain”. Dan ngasihnya pun juga gak sembarangan, terbungkus dengan baik, yang diberikan juga dalam keadaan baik, lalu masih pula dijaga sampai diberikan pada orang yang mau kita bagi biar tidak terkotori hal-hal yang gak baik.Cuma, bagi gw teuteup sih. Gak kotor, gak bakal belajar. Untuk hal apapun.Ahh, gw ni cecunguk yang bernafas aja susah, belon pantes membagi yang baik-baik sih yaa 😦
wah…cek dowone….maksute postingane opo?
huahahahaa….kapan nih ke kua :D*udah ngebet
kok malah kesane mengkotak kotakan tho vik..?padahal jarene sebagai agama rahmatan lil ‘alamin harus bisa merangkul siapa saja tak peduli apa latar belakangnya. lagian secara budaya kayane ini bertentangan dengan falsafah orang arab yang bermental pedagang…
Ikut mbk Rien, saya menyimak tulisannya ya:-)
mau nembak di situ too…ya sudahlah..sebenernya dari dulu gw penasaran, kenapa masjid-il haram dan kenapa masjidil aqsa (yang gw baca dulu : angsa). walo gitu, gw malas mencarinya 😀
jangan2 gw 😮
kula mboten melih-melih mas …….
saya mau tau pendapat Mas tentang komentar saya sebelumnya bagaimana.? *sebagai koreksi diri*bisa mengenai pemilihan kata dan bisa mengenai tulisan2 saya selama ini,dsb..oke,sepakat.. yang penting didasari oleh ilmu.. dalam konteks masalah agama,harus ada tuntunannya,di dalam Al-Quran dan Hadits..maksudnya dilabeli macam2 itu bagaimana.? saya masih gak ngerti..mungkin bisa beri contoh..nyuwun pangapunten sebelumnya..
gw denger, makkah memang haram dimasuki non muslim.tapi bukan berarti arab haram dimasuki non muslim.*sepertinyacari sumber dulu ahh
yakinn???*ngegoda ahh
hahaha jawaban yang benar dan betulMaksudku bukan itu lah Yo……. sebelum mengcoppy di tempat blog, pilih aja yang sedang or big. gitu………..
monggo mas dhai, boleh berbagi masukan kok, saya mengkritisi bukan berarti ga boleh dikritisi, saya juga banyak kekurangan
sampai kalimat ini, aku ketawa…maaf ya,Pak…heheheheLha wis Pak Gurune celelekan og..Piss,Pak…Piss..Doesn’t mean that I ngajak Bapak Pipis juga sih..:D
gapapa kok bumil, adeknya dah bobo?
wah nasib
catet, sip nuwun tambahane
aduh bukak kartu ki wkwkwkwkwkay kemaren yg sms aya yah? hapenya lagi error jadi langsung kehapus
islamisasi bukan arabisasi … sepakat banget ! Jadilah Muslim yang benar jangan jadi kearab-araban, kecuali si Savik
wah-wah..pasar rame neh hari ini.tapi aku gak bisa komeng banyak, sebab pemahaman agamaku sendiri belumlah sempurna. Sepakat dengan komeng rawins, kalau agama dan budaya berada di rel yang berbeda. Agama meluruskan mana-mana yang dianggap tidak sejalan dengan syariah, tapi tidak menghilangkan keseluruhan dari budaya itu sendiri. Jadi sinergi agama dan budaya sebenarnya nampak. Agama memberi warna pada budaya tersebut. Islam saja masuknya berangsur-angsur kok. Kalau disampaikan langsung ala di Timur Tengah, pastinya banyak yang lari karena jelas sangat berbenturan.
ketoke tau moco iki pik, denger2 balasan atas perbuatannya langsung saat itu juga makanya ga boleh, tapi bener engganya aku dewe yo belum jelas, mungkin mengko ono sik iso ngasih pencerahan tentang kuwi
ah gapopo dek, melu omonge kang bimo kae, ambillah jika yang keluar dari pantat ayam itu telurmenungso seumur hidup belajar to dek, mangkane harus mau belajar seumur hidup, ga ada manusia yang punya ilmu paripurna, idealisme perlu meskipun ga selamanya kita ideal, dan itu butuh masukan dan kritik biar tetep ideal
hihihi agek rodo weng iki mangkane curhate dowo hehehe
waduh kang rawins kepriben kiyeh cah siji? hayoh tanggung jawab
embuh nek kuwe nyong ora mudeng, mung ngertine kaum qurais akeh sing dadi pedagang
monggo mbak miftah, klo kontra ngga papa kok biar diskusinya berimbang
owalah iso2ne dadi angsa? hesh ki mesthi goro2 moco critane putri angsa
lah sanes mas aryo kok
nganti bingung…sing duwe blog rika apa dedek mpan ayam sih..?
kalau kata Pak Quraish Shihab haram itu artinya bisa dilarang, bisa pula berarti terhormat. Kalau masjidil haram itu artinya masjid yang terhormat, seperti halnya bulan haram, etc.
kadang ulama malah mbingungi jamaahnya koq..
yo… iki wes buka lapak… bintang tamunya malah gak dateng. gak komen… Yg rame malah anggota ketoprak banyumasan… hahaha…!
postingan ini kritikan buat postingan mas syam yang merujuk idiom jawa pejah gesang nderek sultan sebagai taklid, setahu saya idiom itu bukan berada dalam ranah agama, dan disana mas syam menerjemahkannya mentah, saya setuju hal itu taklid jika dirujuk secara mentah, namun jelas idiom itu sendiri memiliki makna tidak hanya sebatas apa yang tertera, makanya saya mengajukan pandangan pada mas syam kalo isi posting itu kurang relevanpertama, karena sedang rame diwacanakan sebagai bentuk perlawanan terhadap pemerintah pusatkedua, maknanya tidak bisa diterjemahkan secara mentahyang membuat saya berang ketika saya mengajukan pendapat yang berisi idiom lain disamber seorang user yang menukil sebagian idiom tersebut lalu dilabeli syirik, ini yang saya tidak terima.saya belum banyak main ke tempatnya mas rama, mungkin nanti2 saya bisa main kesana, intinya saya ga masalah mas ketika ada orang menulis sesuatu yang berbeda dengan pandangan saya selama terbuka untuk diskusi
masjidil haram tidak bisa dipisahkan dengan haji. ini berawal dari ibrahim yang meninggalkan anak istrinya di tanah arab atas permintaan istri mudanya yang cemburu. saat meninggalkan ismail dan ibunya ibrahim meminta agar tanah itu dimuliakan dan diberi banyak berkah dalam artian rejeki.dan itu terasa sampai saat ini dimana semua peninggalan ibrahim harus dijaga oleh negara arab saudi sebagaimana mereka telah dijaga kemakmurannya. haji sudah menjadi sumber devisa utama arab saudi. bahkan sumur zam-zam buatan ismail juga menjadi ladang pemasukan negara.ini merupakan dua sisi yang berbeda namun bersentuhan. antara unsur ibadah agama dan unsur bisnis sesuai budaya dagang bangsa arab. jadi kenapa kita harus mempermasalahkan kebersamaan kearifan lokal kita bersama agama bila di tanah asalnya agamapun berbaur dengan budaya setempat. namun ingat, berbaur itu bukan bercampur aduk. seperti kutipan sebelumnya, bersama namun di rel yang berbeda…
monggo tak melu golek juga
engko dadine luwih dawa bi tulisane?? maap ya
adaapaadaapa..*berasa misuh (tanpa) rusuh.. ^^*setuju mas tampah dahh
rana: emang kebangeten klo doyan, nek aku emoh hihihi*salah quote hiks
wakakakakak piye ki pik?
Memang sih Mekkah tidak dibolehkan dimasuki non-Muslim, juga Madinah. Tapi Madinah sendiri setahuku ada tempat-tempat tertentu yang non-Muslim boleh masuk. Sama halnya kalau ke Arab Saudi, Yaman dan Iran semua perempuannya wajib berkerudung, tak peduli agamanya apa. Iya ya, bintangnya x muncul2 neh hehehehehe
oh ya,sekadar berbagi saja..seringkali kita berbeda pendapat dengan orang lain,tapi ternyata pendapat orang lain itu benar,karena kita belum mempunyai ilmu tentang hal itu..yang penting juga adalahsombong itu menolak kebenaran *khususnya dalam masalah agama yang ada tuntunannya dari Rosululloh dan juga di dalam Al-Quran dan hadits* dan juga merendahkan orang lainsaya pribadi sangat senang jika menerima kritik dan saran dari orang lain,apalagi saya masih berproses di umur saya yang belum 20 tahun..saya justru kurang suka dengan orang yang hobi memuji,eh ternyata malah ada maksud atau mengumpat dari belakang..CMIIW..mohon maaf jika ada salah kata..saya hanya ingin menyampaikan apa yang saya ketahui dan dalam rangka saling menasehati dalam kebenaran dan kesabaran.. (Quran Surat Al-‘Ashr)
yo mangkane aku setuju cara dakwah sunan kalijaga, klo emang perlu memurnikan ajaran islam yang murni tanpa unsur2 budaya ya dipisahkan saja asal tidak dengan cara menghakimi dan kekerasan, soale budaya kita permisif namun resistif, selama tidak dipertentangkan bisa diterima, tapi nek dibentur2kan yo malah semakin keras resistansinya
gapopo kan melu aktif ngekei masukan dan OOTan
nggak ah, ntar gw dikira pornography lagi 😀
maksudnya bulan haram bulan muharram kuwi yo mas wikan? maturnuwun tambahannya, mohon dimaklumi baru tahu arti haram yang terlarang saja
tauk dah,,, masih kecil sih pas itu,,, jadi mikirnya asal tembak aja 😀
hihihi yo mung kadang yu, ora kabeh
saingan karo OVJ po? hihihi
Bintang tamunya paling moco cuma embuh kapan komenge
ralat istri tuwa mbok kang?ya ibaratnya niatnya berangkat haji ga ono salahe pulang mbawain oleh2 khas dari sana itung2 bagian bermasyarakat juga
ga misuh ver, mung pandangan pribadi subyektifku kok, boleh ditanggapi pro dan kontra
*nungguin*
oh ngono to? jadi emang disana harus mau berkerudung yo mbang? tapi neng majalah2ku kok do ora krudungan yo?
mbang…. nek komen takut dikeroyok kali yak? Ah… payah, jago kandang dong? apa jago lapangan becek? kayak PSIS jaman dulu.. hehehe
Gak semua negara Timur Tengah mewajibkan wanitanya berkerudung. Cuma Arab Saudi, Yaman, Iran yang terapkan aturan itu, sementara negara2 Timteng lainnya nggak. Malah tanktopan lek model Libanon hehehehehe
jadi inget ada seorang cewe arab yang bikin buku tentang perempuan di sana, diboikot negaranya sendiri, tapi laris manis di luar negeri*ahh, kok gw pikun, siapa ya pernah review buku inimereka juga doyan musik, doyan nulis, sama kaya pemudi2 di belahan dunia manapun lahh… pun juga ada yang gendheng, nggoda2…whatever that, dont believe by it cover (bukan bukunya, tapi ke-arabic-an nya)aturan di aceh? bener gak bersumber dari aturan-aturan di tanah arab? contohnya para wanita wajib berkerudung, dan beberapa area aceh juga mewajibkan para wanita memakai rok.*lah kalo majalahmu enggak kerudungan, yakin itu di arab, atoo…keturunan arab ?
Gampang Yo…kudungono ae majalahmu ambek taplak..wkwkwkwkwkwk
trimakasih mas rama, saya tidak menolak kebenaran agama saya, saya memilih agama karena meyakini kebenarannya, hanya saja terkadang sedikit banyak beberapa kejadian membuat saya resistif terhadap orang2nya (bukan agamanya) saya belum mengenal mas rama lebih jauh, jadi saya tetap berhusnudzon saja, semua orang punya kekurangan dan kelebihan masing2, tapi saya belum menemukan itu di posting mas rama,, mungkin klo sekiranya nanti saya merasa perlu menyampaikan pendapat yang bertentangan di posting mas rama pasti saya utarakan.gapapa mas, maturnuwun dah ikut menyampaikan pandangannya, semoga ada yang bisa kita petik dari diskusi kita
Hehehehee, nek disindir pasti suwi2 muncul
ki mbalesi sopo e?
urung ki, ah santai wae setel kendo
aku ra iso bal balan isone nonton penonton sik ayu ayu hihihi
*bagian ke-OOT-anlagi patah hatiku nih 😀 huahahahaa
oh sik kondone bagian hizbullah di bombardir israel, bagian pantaine tetep adem ayem kuwi yo?
Iyo..tapi yo pernah kan beirut dibombardir
yo… kowe gak suka balbalan toh? lha pantes kemaren digodain homblay yah?
kuwi majalah saudi aramco dek, gratisan, sik ga kudungan ki sik perempuan amerika tapi dolan neng arab, ngonoiyo lah buktine TKW kita juga akeh sik dipecundangi nang kono, ga iso digeneralisir yang melakukan itu dari ras atau agama tertentu ning oknum
kover e gambar coklat je mengko kok mbat ora konangan rugi aku
itu kan cuma tempat ajaislamnya sendiri ya rahmatan lil alamindan praktek tentang dilarang masuknya kan ga harus seperti itulagian makna yg lebih luas juga ada 😀
ga bolehnya bukan karena dibales saat itu sihklo masalah balesan di mana aja juga bisa langsung dibales to?tapi cerita mengenai balesan langsung ini emang banyak juga, yah pengalaman beda2 kali ya tiap orang
setuju banget sama tulisanmu bro, aku juga males ngadepin orang2 yg dikit2 bilang bidah, kafir, syirik dsb.
wah mancing2 nek teko kowe lho mbang
*siapin alat pancingan, yuk nang tambak*
yang tinggal di arab pun belum tentu orang arab. pun orang arab pun belum tentu bisa berkelakuan arab yang slalu diidam-idamkan pemujanya.
kekekekek….rapopo lah, wong indonesia arep ngincipi makanan londo ato arab ora dilarang to sing penting doyan, enak wareg hahahahasing penting tetep bangga dengan makanan nasional 😛
dek, butuh lem biru opo lem kuning atine?
huft pirang ndino iki aman terkendali, gawat nek mulai meneh marake horry
iyo kuwi ya mung crito kok, bener engga nya ga ngerti, mungkin yang udah pernah kesana po menelaah artinya secara spesifik ngerti jawabane
langsung stempel yo wan, iyo itu ga enaknya klo dikit2 dikatain ngono orang cenderunge malah makin resistif, yo koyo ibarat kita cuma murid klo gurunya kita ga suka yo mesthi lebih susah nangkep materi
nek tambak e tambak garam wegyah, ga ono iwake, keloloden uyah hooh
ada kelompok yang saklek kek gitu bro…. tapi dia enjoy pake hape, nonton tv dll
Harusnya gak boleh ya nonton TV, pake HP dkk-nya..wkwkwkwkwkwkw
sing penting yo koyo kowe mau, sing penting bermanfaat, nek iso, nek ga iso yo minimal ga mengusik lah
nasi goreng, lodeh, kethoprak, pecel lele, doyan kabeh
Masjidil Haram (Masjid Suci) maksudnya tempat yang diharamkan melakukan perbuatan yang melanggar kesuciannya.Sama seperti ada 4 ‘bulan haram’ dimana peperanganpun dilarang pada bulan itu.Bahasa arab itu bahasa unik, satu kata bisa bercabang sampe 99 arti, butuh guru untuk memahaminya.Contoh mudah dlm syahadat, bersaksi itu butuh objek yg dilihat, nah lho akan keblinger mengartikan shahadat secara harfiah. Banyak kata ‘syahadat’, ‘Islam’ dll dalam Al Qur’an tapi bereda maknanya ditiap kalimat.. 🙂
nah tu mas dayan, yang kadang bikin aku sendiri bingung nek harus ngikutin gaya seperti itu
ga entuk ngempi? piye jal?
Muslim R.A, periwayat Al- Qur’an itu gurunya 1500 orang, masih terus belajar, menghargai pendapat orang, tapi tetep punya prinsip…Lha kita..baru berguru sama satu orang, baru baca beberapa buku udah bertingkah macam2 hehehehehe aduh biyuuung.. :-))
maturnuwun tambahannya mas/mbak? namanya siapa ya?Saya setuju karena setahu saya kata Islam sendiri punya banyak arti, tergantung pada kalimat dan peruntukkannya. namun ketika seseorang melabeli syirik, munafik, kafir, bid’ah misalnya bisakah dirujuk arti lain yang berbeda selain apa yang sudah dimahfumi bersama oleh masyarakat kita?monggo2 berbagi ilmunya disini n_n
lempar beli baru atooo lempar kutil sing bening-bening
Kalo di Jeddah, orang pake tank-top ada byk,Mas..tapi madinah, mekkah dan sekitarnya, wajib ketutup..cewek wajib didampingin cowok yang muhrimnya kalau mau ke mana-mana.. begitu kata seorang teman sih…:)
Kan empi sebagai sarana
yep intinya kita masih mau belajar dari siapapun, mau menghargai pendapat namun tetap berprinsip kan? :))
di mata mereka, yang gak sefaham dgn mereka, kafir.Naudzubillah
salah, lemkuninglempar tuku maningbegitulah dek hihihi
The Girls Of Riyadh 🙂
beda kota wis beda peraturan x ran? po karena jeddah kota pinggir pantai yo? padahal sesama gurun bukane hawane podo panase?? hehee
sentimen..moso cuma aku thok sing salah diquote…mesti kangen tenan ki, sampe salah ngunu..:)))
hehehe ah masak sih?
apa boleh mengkafir2kan saudaranya sendiri mas? bukannya itu perkara besar? mencoba terlihat baik dengan cara mengkafir2kan saudaranya sendiri bukannya justru malah kayak senjata makan tuan? justru orang lain semakin antipati sama mereka?
pinter*padahal blas nyong ora mudeng
hish engga, kuwi si bambang po adek yo mau salah tak quote kok, maapken maapken tuh ada si aki lho nyai?
Arab itu nama bangsa, sedangkan Islam adalah agama. kebetulan, Islam diturunkan di sana, tapi, bukan berarti arab itu Islam 🙂
ya.. mereka malah semakin memecah umat islam dgn pernyataan mereka yang paling benar. Yang gak ikut mereka, tempatnya di neraka
beliin dong :”>
Setahuku yg berhak melabeli Kafir itu hanya pemerintah, kalo disini ya presiden dan tentunya atas kemufakatan dgn ulama.Bid’ah… haduuuuh ini permasalahan tak berkeujungan…Mushaf yg sekarang kita pegang di zaman Nabi itu belum ada, masih bentuk lembaran, Kenapa ngga kita sebut bid’ah? Umar bin Khottob R.A. shahabat dekat nabi mengembangkan tarawih kenapa ngga sekalian aja raja bid’ah?Memang benar dan harus kita menjauh bid’ah, tapi bila seseorang beribadah punya dalilnya maka biarkanlah sebagaimana Fiqh-pun banyak Mazhabnya… 🙂
thanks ninelight*pengen nyari bukunya
leres mbak naz, klo sedikit banyak budaya arab terbawa ke nusantara pun ga masalah kan mbak naz? selama tidak bertentangan dan tidak dipertentangkan dengan kearifan lokal
bukannya saya menyalahkan mereka yo mas tapi bukankah lebih baik klo dengan cara merangkul orang2 yang diluar mereka? soale banyak juga yang merasa dirinya eksklusif n ga mau bergaul sama orang2 yang tidak sepaham
ati ayam gelem dek? nek ati sapi larang je, nunggoni duite SBY sik meh nggo ngganti sapi2 merapi kae lho
bacem yaa :”>
Ndak salah, selagi tidak salah. Pantesan, budaya Indonesia juga banyak di Melayu, secara, banyak orang Indonesia di Malaysia *gak nyambung*Pri, Mbak upload foto2 di angkringan tuh… gak ada yang bagus foto2nya 😦 soale malem sih
Yup!!…. toss-lah kalo begitu.. :-))
oh ya mas/mbak? duh boleh ya tau namanya? biar enak ngereplynya n_nboleh minta pendapatnya yah ada dua kasus, pertama mungkin yang banyak di jawa yaitu kenduri, saya ga tau asal muasalnya seperti apa, apakah sebuah ritual yang diislamisasi namun belum selesai atau mungkin sebab lain, tapi tidak diajarkan oleh rasul, nah lalu boleh tidak seseorang mengadakan kenduri, dengan harapan daripada orang2 nongkrong di pinggir jalan mending diajak baca qur’an?kedua bisakah disebut bid’ah ketika seseorang menggunakan media/metode yang sebelumnya tidak ada di zaman rosul? misalnya berdakwah lewat internet? naik haji pake pesawat, sedangkan keduanya belum ada di zaman itu? bid’ahkah dan boleh tidak kita menggunakannya sebagai sarana beribadah?
ngrogoh ati malah njaluk bacem, haish jyan
Hehehe..kurang tahu, Kang, kalo itu…Aku juga bingung kenapa Jeddah bisa begitu..mgkn yang pernah stay atau pny pengalaman disana lbh bs ngejelasin knp..
*nunggu dan penasaran*
asal jangan diklaim dong, make sih boleh aja yah, klo emang baik ya dipake sama2 tapi ya jangan diklaim mosok berasal dari kita, kita yang harus bayar royalti sama mereka?:(
masakin yaa :”>
oke oke 😀
hihihi idem ga taunya, nongkrong dipojokan wae yoh
owalah nambah meneh ;((
kamu ganteng dehh :”>
Xixixixixi ketauan yaa kalo kita jarang kontak, sampe nama aja ngga tau :-DMas Priyo, namaku Rahman, tapi jgn panggil mba yaa 😀
hahaha..enggak kok,Bang..cuma kebetulan prnh baca sinopsisnya..punya e-booknya sih,cuma blm sempet baca..Tar kalo udah baca aku review deh…^_^
ember*gaya iklan soyjoy
kalo di MP biasanya dipanggil sista ^_^*kabur disambit rio*
review yang banyak yaa…kalo dikit2 gak enak :p
makanya, masakin bacem ati :”>
aku ada, Dek… Mau? :)Pernah dibahas juga waktu klub buku online…
review minimal 3 halaman maximal 5 halaman, mau*serasa baca mini story*
oke mas rahman panggilnya ya? sip sip
kuwi si rani di kei, kalian kan kembar rana – rani mbok ya pada berbagi ngono*nek berbagi duit aku melu yo 😀
halah piye sih jeng, wis ngaku lanang je malah dipanggil sista
*nggampar pake traktor*sapa kasi lu ijin buat ngegemborin nama gw di mari haah
hahaha…iya,gakpapa…guyon aja…:)hue?manah?manah?*ngelirik komentar2*Ah..dia gak berani naek-naek po’on kalo disini mah..jadi gak keliatan sama Nyai..biarin ajah..biarin ajah..:))
mereka mengklaim paling sesuai ma ajaran Nabi… seingat saya waktu diajarin ustad, Nabi gk pernah mengkafirkan org yang sudah bersyahadat
nambah kata meneh bandem wajan ki
kalo di MP, semua gender dipanggil sista sih :p*ngelirik onlen shopper
makanya, masakin bacem ati, ya akang priyo ya ganteng :”>
wis kei ebooke rampung mbange kesel
nah di situ, gw lagi malas baca yang panjang2
aduh kepiye to?? wingi le kondo jeneng palsu?? wah kudu razia KTP tenan ki
ojo ngono to, nyesel ki mesthi nang mburi, nek nang ngarep jenenge sadar wkwkwkwkwkwkwk
waduh lha nek gitu ikut ajaran siapa mas?
*menyimak*
mo nama palsu, mo nama asli… pan itu nama :Dhoahahahaaaa*njitakin rio pokmen*awas lu yaaa,, pokmen gw lagi sensi tiap bahas nama, titik
wakakakakak kerep kuwi, tobat kok HS jelas cowo dipanggil sista wah pait tenan
ra sido lempar wajan.*mendadak kalem
sampah detected
lah pada baen, mending njaluk didongengi awit mau genah
jadi ?? wajannya jadi buat masak kan ?asiiikkkk :”>*nungguin dengan kalem*
kasar banget ngomongnya…pan gw lagi alusan yak :p
semoga tidak menyimak keOOTan kami
lha biyen njaluk dipanggil akika, ternyata akika => aku versi homblay tohuft huft
resikin
huft wis bengi sesuk mangkat sekolah dadah sik yah, dek monggo nek arep dimoderasi asal ora dimutilasi wae yo
masa baru tau sih :Dhoahahaaaa
gak ah*ikutan kabur
semoga dengan berbagi pendapat ini kita bisa mendapatkan manfaat..saya mencoba menyimpulkan..kaidah dalam berpendapat harus ada dasarnya.. sepakat?apalagi berkaitan dengan agama.. sangat diperlukan dasar berdasarkan Al-Quran dan Hadits..darimana kita tau dasarnya?dengan membaca,memahami,dam mengamalkan isinya.. bisa juga dengan membaca buku,berdiskusi dan mengikuti kajian..seringkali kita mengkritisi seseorang,tapi ternyata kita belum tau ilmu berkenaan dengan pendapat atau tulisan orang tersebut..agama Islam itu sebenarnya mudah.. tapi jangan terlalu dipermudah..oh ya,berkenaan tentang mengkafir2kan,mengatakan ini syirik atau yang itu bid’ah ada ilmunya tersendiri..kalau memang seseorang yang mengatakan hal itu memiliki dasar dari Al-Quran dan Hadits-yang sanad/derajatnya Shohih atau Hasan- kita terima..coba baca di Al-Quran ada banyak ayat tentang perbedaan pendapat..misal : Quran Surat Ali-‘Imran ayat 103..semoga bermanfaat..maaf kepanjangan..Assalamu’alaykum Warohmatullohi Wabarokatuh..
ajaran guru2 mereka sendiri yang telah membunuh ribuan muslim demi tegaknya paham mereka.
kelompok ini terbagi lagi menjadi beberapa kelompok. Kelompok A, mengkafirkan B, B mengkafirkan C, C mengkafirkan D dan mengkafirkan A. Jadi sesama mereka aja saling mengkafirkan. Terus yang gk kafir yg mana ?
*jadi inget buku dakwah salaf dakwah bijak; )aku nyimak aja mas. Gak mau jadi orang sok tau dan sok paling ngikut salaf.Nice article, btw. A mind teaser.
sama bro…tapi ada kelompok yang mengklaim sertifikat salaf hanya bisa diperoleh dari mereka
Yaa kita ngobrol aja ya maas, saling tuker pikiran, padahal ditempatku ngobrol beginian kita anggap ngaji bersama juga.. :-)Memang sayang sekali, para wali keburu meninggal, hingga mengembalikan ke tauhid yg asli ngga kesampean, akhirnya jadilah yg orang sebut Islam abangan.Berdzikir bersama memang ada dalilnya, tapi yg salah kaprah kalo dijadikan tradisi malah kyk kewajiban karena ngga enak sama orang.Kalo aku cenderung kurangilah kenduri di masyarakat, karena kelihatannya banyak unsur keterpaksaan. Toh berdzikir bersama ngga harus bentuk kendurian.Urusan dunia Rasulullah menyerahkannya kepada kita, karena kita yg akan mengembangkan teknologi, ilmu ekonomi dll.Makanya dari dulu orang Islam kasihan banget, gampang dibodohi karena ngga mengembangkan urusan dunianya.Mbok yaw jadi boss yg Islami daripada seimur hidup buruuuuh mulu.Buat apa hadits yg isinya ‘kefakiran mendekati kekufuran’ ?Kenapa juga Allah menyukai ‘Mu’min yg kuat’ ?Berdakwah lewat internet? apa salahnya, malah bagus.Al-Quran onlen bermanfaat banget, nyari ayat jadi cepet…Jadi yaa Islamisasi-kan segala aspek buat kebaikan kita bersama.. :-)mohon maaf mas, sekedar sepengetahuanku aja, tolong ditegur kalo salah yaa.. 🙂
saya sepakat mas pendapat harus ada dasarnya, dan dari situ juga saya memberikan pendapat saya.saya tidak mempermasalahkan keilmu agamaan mas syam karena dari postingnya saya menganggap mas syam cukup ngerti tentang agama. dalam kasus saya apakah bisa dibenarkan dalam agama, mengambil sesuatu dari budaya secara mentah lalu di beri hukum dengan dalil agama? sedangkan makna dari budaya tersebut tidak sekedar kata perkata namun penuh makna, mungkin klo yang ditelaah adalah maknanya kemudian dikomparasikan dengan hukum agama saya bisa menerimanya, atau mungkin dalam posting tersebut cukup menyebutkan lebih suka menggunakan idiom pejah gesang nderek nabi daripada pejah gesang nderek sultan tanpa mentaklidkan idiom awalnya.saya setuju klo diterjemahkan secara mentah bisa dianggap taklid, seperti yang mas syam gambarkan sedangkan maknanya tidak lah seperti itu, disitu keberatan saya diposting mas syam, karena bisa menggiring opini pada orang lain bahwa idiom tersebut memang penuh ketaklidanmaturnuwun dah ikut berpartisipasi mas ramawalaikum salam wr wb
ya..gitu deh..
saya cukup prihatin mas justru para khulafaur rasyidin banyak yang terbunuh karena konflik yang bagi saya sendiri ga seharusnya terjadi
yang E? pilihan gandanya nyampe E kan
siap menerima pandangan orang lain yo rom?
karna merasa paling benar sendiri
kalau di multiply ada loh mas ulama yang aktif ngempi. Insya Alloh jauuh lebih bisa dipercaya dalam hal keilmuan. Artikelnya ilmiah tapi sejuk. Pas. Gak panjang panjang, tapi juga gak singkat. Mungkin perihal falsafah jawa bisa mas tanyakan ke beliau. Via pm juga bisa. Saya pernah. Jawaban beliau biasanya ilmiah, lengkap, dari berbagai sudut, runut, sejuk dan mudah diserap. Gak hanya sekedar comot tanpa penjelasan yang lugas dan ilmiah. Mpnya abuhudzaifi.multiply.com
salaf : generasi terdahulu,jadi kita bukan generasi salafyang tepat adalah kita mengikuti manhaj/cara beragamanya salafush sholih,salafush sholih itu generasi terdahulu,mulai dari para shahabat,tabi’in, tabi’ tabi’in..singkatnya,kalau suatu perkara itu ada tuntunannya di dalam Al-Quran dan Hadits dan atau diterangkan oleh para ulama (bukan orang yang mengklaim diri sebagai ulama) itulah yang kita kerjakan..kalau tidak ada tuntunannya lebih baik kita tidak kerjakan..ada 2 syarat diterimanya sebuah amal :1. Niat ikhlas karena ALLOH Ta’aladasarnya :hadits Arba’in yang pertama ->Innamal a’malu bin niyat…….Sesungguhnya amal itu tergantung niat…………2. Ada tuntunannya di dalam Al-Quran dan Haditsdasarnya : hadits shohih riwayat Bukhari dan Muslim yang artinya ->”Barangsiapa yang mengamalkan suatu amalan yang tidak di atas perintah kami,maka amalannya tertolak.”semoga bisa dipahami dan bermanfaat..Baarokalloh fiykum
betul. Saya nulisnya ..paling ngikutin salaf. Dicerdasi saja.
Untuk mengikuti salaf gk perlu sertifikasi dari kelompok tertentu.karena Rasulullah gk pernah menunjuk orang atau lembaga yang akan mengeluarkan sertifikasi sebagai pengikut salaf.Kelompok yang mengeluarkan sertifikasi saja saling mengkafirkan .. terus kita ikut yang mana ?Diakhirat akan ditanya apa agamamu. Bukan apa manhajmu. bukan apakah anda wahabi ato bukan.
@mas yosedang mencoba.
nah saya pernah mosting tentang ini juga mas, saya yakin pada prinsipnya kanjeng sunan menginginkan islam yang murni, tapi kondisi medan dakwah cukup resisten saat itu, tugas kita sekarang yang melanjutkan apa yang sudah dimulai kanjeng sunan, bukan berarti kita yang harus mengakhiri dakwah ini, bisa jadi generasi setelah kita, jadi buat saya pribadi, cara yang tepat masih dengan cara merangkul bukan mengeksklusifkan diri dari mereka. klo bukan orang yang ngerti agama yang merangkul mereka mungkin keadaannya bisa kembali ke jaman kanjeng sunan.klo kita diundang kenduri ga enak, ya niatkan saja mengaji bersama, ntar klo jatahnya tempat kita kenduri ya diganti pake yang lebih islami, ceramah ustad mungkin atau ngajak pengusaha muslim yang cukup sukses dilingkungan itu buat berbagi pengalaman. Sedikit2 setidaknya itu bisa membantu mengurangi hal2 yang mungkin dianggap bid’ah selama ini.jadi ga harus selalu semua itu dipertentangkan tapi diberikan alternatif2nyasaya pernah nemu di majalah seorang kiai yang terkagum2 sama MP3 player lalu berujar ini ilmu islam yang dicuri dari barat, duh menurut saya mah klo yang nemu orang bule ya dari barat aja, terlalu jauh hubungannya klo dirujuk sama periode perang salib. Yang pasti saya sepakat, kita ga hanya fokus ke akhirat tapi di dunia juga, dengan alasan yang sama sama mas rahman n_n
mungkin mas, terlalu kejam rasanya orang2 terbaik Islam justru meninggal dengan cara2 demikian
ok sip, belum pernah kenalan rom, besok coba deh aku mampir ke tempatnya nuwun infone lho
@Pak Dayan :saya tau..oh ya,yang paling penting adalah tindakan/amalan,tidak sekadar ucapan atau tulisan.. dan amalan itu ada 2 syarat,sudah saya sampaikan di komentar sebelumnya..mohon maaf jika ada salah..ALLOH yubaarik fiykum..smoga ALLOH slalu memberikan kita semua rahmat,ilmu dan hidayah-NYA..
mas rama, yang dimaksud kami ini berarti Qur’an Hadits kan bukan ulama yang bersangkutan?jadi klo naik pesawat terbang buat haji ga masalah kan? karena menjalankan amalan dengan sarana yang lebih baik? n ga bisa disebut bid’ah?
wah mumet nek ini mas, masak mo bikin lembaga sertifikasi pihak ketiga?
yang ini saya catet, karena berlaku universal ke siapa saja
ya,tuntunan ALLOH dalam Al-Quran dan juga melalui Hadits Rosululloh..kalau perkara teknologi atau sarana lain gak apa2.. itu memang bid’ah perkara yang baru.. tapi itu dibolehkan.. yang penting setiap sarana yang digunakan itu ditujukan untuk hal yang baik dan bermanfaat..emangnya ada yang melarang naik haji pake pesawat po,Mas.?aneh kalau emang ada..yang tidak boleh adalah bid’ah dalam hal amalan/ibadah..memang untuk menda’wahkan atau menyampaikan hal ini sebaiknya tidak frontal,perlu pendekatan yang bijak dan cermat,jangan sampai niat kita baik untuk menasehati/berda’wah,eh gara2 cara yang salah orang lain jadi antipati..^^
jadi ga selamanya bid’ah itu ga boleh yah mas? yo klo pendapat saya pribadi sih mas, kenduri salah satu cara biar orang ga nongkrong2 di pinggir jalan, cara lain banyak mungkin yang terpikirkan pendahulu kita seperti itu dan yang diterima kemudian berkembang yang model kenduri sekarang sama juga kita bisa menggunakan media internet buat berdakwah, bukane sama2 kita sedang beribadah nek itu mas?engga ada sih, cuma senep aja liat disebelah masak orang ngomongin hari ibu ga diajarkan dalam islam ada yang menimpalinya sebagai bid’ah, lha jadinya kan rancu, aneh apa iya karena ga ada di zaman nabi dikit2 harus di-bid’ah-kanya intinya gitu mas, aku sangat setuju orang2 yang punya keinginan berdakwah selama tidak dengan cara2 frontal, bukannya aku menghalangi orang mau berdakwah dengan metode masing2 justru kasihan ke merekanya, niatnya bagus caranya ga simpatik, klo menggunakan cara2 frontal mereka sendiri yang bakal kesulitan karena resistensinya malah meningkat n_n
btw, meski telat 14 menit, selamat hari ibu, mas. ; )mana nih postingan renyahnya. Dari maren keknya misuh misuh mulu.
saya perlu mengklarifikasi sebelumnya..saya masih dalam proses belajar,khususnya ilmu agama,dan dari segi umur saya masih bau kencur..kalau menggunakan sarana ya gak apa2 dong.. menggunakan internet untuk da’wah,pesawat untuk berangkat haji,dsb..kalau sama dengan zaman Rosululloh (ini perkara sarana dan prasarana lho) ya gak bisa dong..mau ke mana2 naik unta?itulah fleksibelnya Islam..nah mengenai ibadah,singkat saja -karena mata udah tinggal beberapa watt dan juga karena saya butuh banyak baca dan diskusi juga-mengenai amalan bisa dibaca komentar saya tentang syarat diterimanya amal..nah,selain itu juga,bukankah ajaran Islam sudah sempurna?buktinya ayat Quran yang terakhir diturunkan : Surat Al-Ma’idah ayat 3..Al yauma akmaltu lakum islaama diina…….jadi,singkatnya mengenai tuntunan agama mengenai ibadah sudah cukup dan lengkap..kalaupun ada beberapa hal mengenai tambahan2 lain itu juga harus sesuai dengan Al-Quran dan Hadits..semua amalan itu harus ada tuntunannya..itulah agama Islam,tiap hal mulai dari bangun tidur sampai tidur lagi diatur,bahkan sedetail2nya..misal, sunnah Rosul mengenai do’a sebelum tidur,cara tidur diatur..semoga mudah dimengerti dan dapat kita amalkan..mengenai ilmu,khususnya ilmu agama saya masih sangat kurang,tapi saya tetap dan selalu berusaha mencari serta mendapatkan ilmu itu dari mana saja,seperti diskusi ini..nyuwun pangapunten kepanjangan.. ^^
monggo2 nek mau istirahat mas rama,nggak papa mas rama, masing2 juga masih dalam tahap belajar, klopun ada kekurangan saya pikir kita semua maklum dan masih bisa saling mengkritisi, bukan menjadikan seseorang sasaran pesakitan tapi agar kita semua bisa menjadi pribadi yang lebih baik. Maturnuwun sudah memberikan partisipasi, semoga thread ini tidak dianggap sebagai pewacanaan penggembosan islam justru disini saya berharap masukan baik pro dan kontra biar kita semua bisa lebih jelas memandang sesuatu dan lebih clear, masukan pro dan kontra saya terima selama masih dalam batas2 diskusi yang wajar n_nngaturaken sugeng ndalu mas rama
haduh aku kan cowo, masih joko lagi, ya deh gapapa sama2 yo nak, posting boleh senep, komen??? tetep OOT wajib kuwi wkwkwkwkwkwk
*nyengir
katanya ada yang mau bobo ya?*siul siul*hehehe ;-p
eh sekarang kan jam mu berhibernasi rom?hayoh masuk kandang gih..*siap2 masuk kandang juga
heem, kingantuk sesuk tangi esuk je
anjrit diracun dedek, malah keturon…
wis lah turu ndisit ngesuk dilanjut maning
Gak iso maca komen kanca2 mboko siji, mas..dadi nyuwun sewu yen komenku iki – mbok menawa-mbaleni siing uwis2 ning ngisor..Jaman semono; kanjeng Sunan iku nganggo falsafah ” aja nabrak tembok” kanggo nyebarke agama islam. Dadi le “ngislamke” tanah Jawa ki ndak frontal, menyirikkan atau memusyrikkan adat & budaya lama. Setahuku yg dilakukan adalah memberikan sentuhan roh islam dalam budaya serta mengikis apa yang bertentangan atau tak sesuai dg ajaran agama. Contohnya, bentuk wayang yang dulu menyerupai patung dadi wayang kulit pipih. Satu hal yang bisa kita ambil dari cara dakwah mereka adalah jangan menggunakan agama untuk menghakimi budaya. Tapi pahamilah intisari budaya dan mabil kesesuaiannya sebagai media untuk menyiarkan agama. Contohnya lagi dalam lakon wayang. Tidak serta merta dihapuskan atau disyirik2kan.. namun diciptakanlah Punakawan yang khas Jawa dimana – konon katanya- nama2nya berasal dari Islam
Aku setuju dengan jargon islamisasi, bukan arabisasi..Arabisasi menurut saya tidak sejalan dengan KEBERAGAMAN bangsa Indonesia yang terdiri dari aneka suku, bahasa & budayanya. Arabisasi justru kontra-produktif dengan makna keuniversalan islam yang seharusnya bisa menyebar tanpa harus menghapus identitas budaya & bahasa negara2 lain termasuk indonesia
bismillaahirrohmaanirrohiim..aku mbalik tenan ki Yo, sorry nek dowo banget replyq bar ikiwekekekeke.. *ndlemingku pindah rene.. ahahahahasetunggal2 nggih 1.tentang pengertian haram, aku nemu hadits seka kitab shohih bukhariHADIST BUKHARI NO – 3957Telah menceritakan kepada kami Sa’id bin Syurahbil Telah menceritakan kepada kami Al Laits dari Al Maqburi dari Abu Syuraikh Al’Adawi, ia berkata kepada Amru bin Said yang ketika itu ia mengirim beberapa utusan ke Makkah; “Wahai Amir, izinkanlah aku mengajakmu bicara suatu hal yang akan diucapkan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam besok pada penaklukan Makkah, yang kudengar dengan kedua telingaku dan diperhatikan oleh hatiku serta dilihat oleh kedua mataku ketika beliau mengucapkannya. Beliau memanjatkan pujian dan sanjungan kepada Allah lantas berujar: “Sesungguhnya Makkah telah Allah sucikan dan manusia tidak mensucikannya sebelumnya, tidak halal bagi seseorang yang beriman kepada Allah dan hari akhir untuk menumpahkan darah di sana, tidak pula menebang pohon, kalaulah seorang berkilah bahwa Rasulullah pernah memberi keringanan untuk perang, katakan padanya: ‘Allah mengijznkan khusus untuk Rasul-Nya dan tidak mengizinkan untuk kalian, dan Allah pun mengizinkannya hanya beberapa saat ketika siang, dan kesuciannya telah kembali hari ini sebagaimana kesucian kemarin, hendaklah yang menyaksikan untuk menyampaikan yang tidak hadir.” Ditanyakan kepada Abu Syuraikh; “Apa yang Amru ucapkan kepadamu? Jawabnya; “Aku lebih tahu terhadapnya wahai Abu Syuraikh, sesungguhnya tanah haram tidak akan melindungi pelaku kemaksiatan dan tidak pula manusia yang lari menumpahkan darah dan tidak pula yang lari melakukan penghancuran-penghancuran.” Kata Abu Abdullah, makna Kharibah adalah bencana (kehancuran).intine..artine Haram di sini, yo yang disucikan (secara terminologi) Arob-e. dilarang untuk menumpahkan darah di sana, tidak pula menebang pohon.tapi bukan berarti wong sing misale mateni uwong, mlayu ning mekkah njuk ga diukum.. tetep bakalan diukum.. keharoman mekkah tidak melindungi pelaku kemaksiatan sing ning kono.. tetep dikenakan hukum, meskipun njuk kudu menumpahkan darah. nah, masjidil haram iku.. masjid di tanah haram..
2. tentang bid’ah.. nah, dalam Islam iku ibadah ada 2 macem, ibadah khusus (khos/mahdhoh) karo ibadah umum (‘amm)sakngertiku, ibadah khusus iku sing tuntunane tata carane dsb, harus pleg mengikuti apa yang dilakukan rosulullaah saw. Rukun Islam sing 5 iku masuk ning kene.kaidahe, “segala sesuatunya terlarang kecuali yang diperintahkan”sementara ibadah umum, iku segala sesuatu yang bukan larangan Allah ketika diniatkan sebagai ibadah, maka dinilai ibadahkaidahe, “segala sesuatu boleh, kecuali yang dilarang”contone senyum.. nyingkirke watu ko ndalan, sinau, shodaqoh, dsb.opo hubungane ro bid’ahbid’ah secara bahasa emang sesuatu yang baru tapi kalo secara syari’ah yang tak pahami (sorry aku rung golek dasar-e) iku sesuatu yang baru dalam hal ibadah mahdhoh..contone, sholat nggo basa Indonesia… (translate-an ngunu), dan sebagainyadadi emang nek tentang kendaraan, trus empe, dsb iku, bukan termasuk dalam tata cara, rukun ato syarat sah ibadah khusus… yo dudu bid’ah (dalam arti syari’ah)trus ngapa kita tetep musti tegas karo urusan bid’ah ngene iki..karna nek dijarke ritual2 baru bermunculan..efek buruk adalah, sunnah rasulullah saw perlahan-lahan hilangnek tentang kenduri, aku sepakat ro dirimu..itu lebih baik daripada nongkrong ning pinggir2 dalanbener..cuma salah kaprahe mungkin ning kene, fenomena yang ada di masyarakat kita..kenduri itu jadi ritual yang seolah2 “wajib” ada.. misal pas ada yang meninggal dunia.3 hari-nan, 7 hari-nan, dsb.itu ga pernah diajarkan rosulullaah sawnah, sunnah yang justru ilang (iki ning ning kampungq sih Yo, mbuh nggonmu)penyelenggaraan jenazah ki sing mudheng wong piro jal?sing iso nyolati jenazah ki sakkampungq sing wadon gur ibuq ro akuliyane kur layat, nyemplungke duit, bar..sementara tahlilan & kenduren seolah-olah “wajib” ononek ta’lim ibu2 sing takpegang si..maune blio2 rajin banget mujadahan, seminggu pisan. nek moktakoni apik ga iku, apik banget.. mending daripada ngrumpi po nonton sinetronbener iku.ming pas aku ngobrol bar rampung mujadahan (yasinan), taktekoni dan usut punya usutternyata ibu2e ga baca teks qur’an-e tapi baca teks latin-eblas ga bisa baca qur’anmulai lah ngrintis iqro’ kelompok kecil, 15 wong lah.. seka jilid 1.. dan mulai baca & sambil benerke tajwid surat2 pendek sing biasa ding nggo sholat.mujadahan tetep jalan, tapi mbenerke alon2 juga kudu tetep diusahakke.. menurutku ngono
3. tentang budaya yup, salut ma para sunan.. pendekatan sosiokulturalnya ngena banget..nek sakkelinganq sejarah tentang para sunan, kondisi masyarakat waktu itu masih menganut animisme dinamisme dudu? aku lalimakane masuk pun lewat budaya yang ada.. memang ga serta merta, tapi kita juga musti melanjutkan apa yang mereka perjuangkan bukan untuk mengembalikan ke titik nol sebelum diperjuangkan.. hehekarena bisa jadi ada perang pemikiran orang2 yang ingin menjauhkan umat Muslim dari agamanya itu dengan “mengembalikan” ke tradisi animisme dinamisme, banyak tuhan waktu itu.. dalam kedok “budaya”.nah, aku salut karo pak ustadz nggon simbahq, ning kulon progodulu mbahq dan warga di situ ki sregep banget mbakar menyan… tiap malem jum’at kliwonpelan2 pak ustadz ini berbaur dengan warga.. dengan kultur di situ, nek ada kethoprakan yo melu nonton, nek ada nikahan yo datang, meski bau2 ritual kemusyrikan masih sangat kental.pelan2 pengajian dengan bahasa situdan lambat laun bisa sedikit banyak mengubah masyarkat situ.bahkan simbah yang kemarin mewanti2 pas mau ada nikah sepupu mau ada ritual aneh2 simbah yang nglarang.meski nek ruwahan tetep adang sega dibagek2ke, cuma niate shodaqoh, wis ga meritualke bulan ruwah.iki pendapatq lho… mbuh sing bener piye, jik terus sinauplus ra tek okeh ngerti sejarah sunan para wali..tapi salut le iso mlebu nyisipke tentang rukun Islam diwakili pendhawa 5, padahal kan asline crita mahabarata iku nyembah dewa2..paganisme lah..tapi mulai nglebokke konsep2 Islam seka budaya2 Jawa, tembang2 jawa, dsb.. salut..
4. tentang Islamisasi bukan Arabisasi sepaaaakaaaaaattso, intine kita cari bener2 mana yang Islam mana yang ternyata itu sekedar budaya Arabning Arab kono praktek syirik juga banyak koq, njejaluk ning kuburan para shahabat, dsb. wong Arab yang ga melaksanakan Islam dengan benar yo akeh.wong Inggris sing Muslim & menjalankan Islamnya dengan baik yo okeh, insya Allah.Ra njamin wong Arab ki njuk apik Islam-ebahkan nek misale tingkat kesholihan seseorang sama yang tinggal di 2 di dua tempat berbeda 1 di Arab 1 di Eropa misale, brarti kan sing luwih gigih mempertahankan agamane sing ning Eropa..dengan suasana lingkungan sing ga mendukung.tapi catatane jangan sampai kemudian hanya karena kita belum mampu untuk menjalankan sesuatu dalam agama Islam ini, trus melabeli sesuatu itu dengan istilah arabisasi.untuk tau, iku sekedar tradisi arab atau justru sunnah Rasulullaah saw yo dengan ilmu.. seko sing mudheng ilmu agama*sing jelas dudu aku.. wkwkwkw
5 & 6.. sik kesel..hosh hosh hosh..*ngulap kringet=))
5. tentang hari ibu aku podho ro awakmu to, tidak merayakan, tapi yo nek ada yang mau meperingati yo monggo..sakjane nek aku menilai hari ibu ning Indonesia nek secara sejarahe kan seko kongres perempuan Indonesia to.seko wikipedia :”Peristiwa itu dianggap sebagai salah satu tonggak penting sejarah perjuangan kaum perempuan Indonesia. Pemimpin organisasi perempuan dari berbagai wilayah se-Nusantara berkumpul menyatukan pikiran dan semangat untuk berjuang menuju kemerdekaan dan perbaikan nasib kaum perempuan. Berbagai isu yang saat itu dipikirkan untuk digarap adalah persatuan perempuan Nusantara, pelibatan perempuan dalam perjuangan melawan kemerdekaan, pelibatan perempuan dalam berbagai aspek pembangunan bangsa, perdagangan anak-anak dan kaum perempuan, perbaikan gizi dan kesehatan bagi ibu dan balita, pernikahan usia dini bagi perempuan, dan sebagainya. Tanpa diwarnai gembar-gembor kesetaraan gender, para pejuang perempuan itu melakukan pemikiran kritis dan aneka upaya yang amat penting bagi kemajuan bangsa.”justru sakjane evaluasi besar bangsa kita & kita juga untuk kembali mengangkat esensi sejarah itu. bukan dipersempit untuk sekedar ibu masing2.. tapi bagi perjuangan perempuan Indonesia. Iku isu yang selayaknya musti diperjuangkan di tanggal 22 iku, dan tanggal2 lain pastinya. bagaimana nasib TKW2 kita yang teraniaya, buruh wanita yang secara gaji sangat timpang, macem2 lahnah sing ga apik tentang sejarah hari ibu yang ada di dunia,Mother’s dayPeringatan Mother’s Day di sebagian negara Eropa dan Timur Tengah, yang mendapat pengaruh dari kebiasaan memuja Dewi Rhea, istri Dewa Kronos, dan ibu para dewa dalam sejarah Yunani kuno. Maka, di negara-negara tersebut, peringatan Mother’s Day jatuh pada bulan Maret.pengaruh memuja dewa Rhea itu yang seperti tak bilang di atas, bisa jadi menjauhkan umat muslim trus membawa ke cara2 tasyabuh (melu2) mereka yang menganut paganisme. kembali ke titik awal jaman jahiliyah noo.. iku sing nyamari.nek yang qpahami si, umat Islam hanya merayakan 2 Hari Raya, idul Fitri & Idul Adha..tapi nek tentang memperingati.. mbuh aku jik rung mudheng
6.tentang guru.. yup, aku setuju ro analogimu.. kadang pelajaran tergantung juga sapa guru yang menyampaikan..gampang masuk nek gurunya punya metode ngajar yang masuk ke murid2nyawah, cen pak guru tenan.. ahahahahatapi kadang meski gurune penak, nek kita antipati terhadap pelajarane tetep ga masuk.aku pernah dapet cerita dari temen, aku seneng diajar ama bu ini, tapi tetep aja aku ga seneng pelajaran fisika yang diajarnya.. =))))wis gilapen sik ro fisikatentang ambillah telur meski seko pantat ayamyuhu.. tapi luwih enak nek njupuk-e seka kulkas sing wis resik, opo seka swalayan.. wkwkwk*opo to jar.. jar..nek seka pantat ayam pesene ibuq nek rep masak po goreng kudu resik tenan le ngumbah kulite. hehehebtw, nyenengke yo ning lapakmu.. pak guru jan ngemong tenan siji2 direply temenan.. matur nuwun biyanget ono thread iki.aku dadi akeh sinau kira ngapusiOOT& geje ki aliran empiq… wkwkwktetep OOT.. go go.. hahaha
hiyaaaaa, douwwwwwoooooo biyangettttttdingapunten tenan yo, Yo..ndlemingq pindah rene tenan ki..sorry dori stroberi#opotojar
waw..Agak idem ma fajarmeski kurang ngerti bagian bahasa jawanya
ni mesti replyan yang dipendam sejak jam 9 tadi malem.He2.
keretaq dah berubah jadi labu..apa daya.. -halah-*lebay
Waktu aku masih SD aku paling suka dg guru matematika orangnya cantik-
woadoh Yo, ketinggalan satu hal pentingsepemahamanq sie..tentang Bunda Hajar ditinggal di Mekkah, itu sama sekali bukan karena kecemburuan Bunda Sarah..tapi hanya karena satu hal, perintah Allaah ta’ala.yang memerintahkan Nabi Ibrahim as untuk membawa istri dan putra pertamanya itu ke lembah kering kerontang tanpa penghuni itudan, karena ketha’atan mereka berdua..bunda Hajar pun berkata saat ditinggal sang suami berbalik arah ke Palestin “jika memang ini perintah Allaah, maka Ia tak akan menyia2kan kami”sebuah keyakinan akan ketha’atan yang luar biasadan sungguh.. Takdir Allaah swt atas mereka diabadikan dalam ibadah haji..ngoten.. hehehe
mengenai kelompok yang suka mengkafir2kan kelompok lain, ada satu artikel yang menarik, judulnya : Confession of a British Spysilakan Googling 😀
Yang terpenting jangan membabi buta mengkafirkan dan memusyrikkan apalagi mentaqlid segala macem lah. Biar saja mereka punya pandangan sendiri, tapi jangan sesekali ‘nabrak tembok’…smooth saja. Toh bisa berislam juga tanpa membabi buta sampai2 diidentikkan arabisasi segala macam.heheheeheh…
Maaf saya bukan orang yang paham Islam secara utuh. Tapi seingat saya saat guru2 mengajarkan siroh, Rasulullah diceritakan menyuruh dengan hikmah dan contoh yang baik.Anehnya sekarang… org yang bersyahadat aja di dianggap kafir. Tetapi mufti2 dari kelompok takfirin mereka mengijinkan amerika lengkap dengan minuman kerasnya masuk tanah suci.
Kontroversi: Confessions of A British SpyDitulis oleh orgawam di/pada November 20, 2008Ada sebuah dokumen kontroversial dengan judul “Confessions of A British Spy” (CBS). Dokumen ini diyakini ditulis oleh seorang agen rahasia Inggris (Mr. Hempher/ Hamver), menulis tentang (sebagian) riwayat Syaikh Muhammad Ibn Abdul Wahhab ketika bertemu dan bersahabat dengannya. Syaikh Muhammad Ibn Abdul Wahhab adalah pendiri kelompok/ kaum wahabiyah yang berkembang sebagai madzab resmi Arab Saudi saat ini, dan diekspor ke seluruh dunia dengan fatwa-fatwa pen-sesatan-nya (bid’ah, musyrik, dlsb).Untuk dapat men-tune in ke topik, sebaiknya mengetahui dokumen CBS itu terlebih dahulu. Dokumen yg menunjukkan (salah satu) variabel indikasi bahwa aliran/ kelompok wahabiyah ini turut dibidani oleh Inggris. Ada di banyak situs yg memuatnya, antara lain di sini.Kebetulan ada ditemukan bantahan thd dokumen CBS ini dari para wahabi. Kemudian kami temukan pula jawaban atas bantahan tersebut. Lengkaplah sudah.Dua-duanya kami tampilkan. Bagian pertama adalah bantahan wahabi atas artikel CBS itu, bagian kedua adalah jawaban atas bantahan. Sila nilai sendiri, mana yg lebih kuat hujahnya. Dokumen asli (CBS) tak ditampilkan.http://orgawam.wordpress.com/2008/11/20/kontroversi-confessions-of-a-british-spy/
kulo sarujuk kang dul, bentuk wayang kulit dirubah sedemikian rupa biar ngga menyerupai bentuk manusia karena dilarang menggambar manusia dalam islam, nama punakawan nek ga salah semar itu dari kata asmaa petruk dari kata fatruh, bagong dari kata bagaa nek gareng lali e, arti2ne barang yo laliajian puntadewa yaitu serat kalimasada sendiri berasal dari kalimat syahadat, pandawa lima mengacu pada 5 rukun islam, bima tidak pernah bicara kromo pada siapa saja yang bermakna sholat itu berlaku pada siapa saja, selama orang islam wajib sholat rak ngaten ta kang?
islam bisa tetep fleksibel dimana saja ta kang dul? klo di jawa ya bisa sesuai dengan karakter masyarakat jawa, di cina bisa menyesuaikan diri dengan masyarakat sana, di afrika, eropa pun demikian. ngaten ta kang?
sip nuwun tambahan infone, sharing yo aku pernah baca kesaksian seorang wts yang sukses, suatu hari dia berangkat haji/umroh lali aku, sampai di kabah dia melihat bangunan kabah menyerupai …maap lho ki dudu ngelik2 kabah, menyerupai anunya lelaki yang gede luar biasa sampe dia ketakutan sendiri, disitulah dia akhirnya bertobat. mungkin maksudnya dibalas bisa jadi juga disadarkan oleh Tuhan disana mbak jar?reply liyane siji2 juga ya mosok dibarengke hehehehe
sip iki masukan apik ikimemang konon acara 3hari, pitung dino iki asale murni budaya jawa yang diislamisasi. Jadi tinggal monggo apakah budaya itu masih mau digunakan, karena yang melaksanakan orang jawa atau ditinggalkan karena menjaga agar ga bid’ah. yo kuwi nek aku diniatkan wae ga untuk ikut tradisine tapi ngajine, kan kenduri yo moco qur’an itung2 nglanyahke dewe moco qur’an soale bagi orang awam neng ndeso2 mungkin ga banyak aktifitas keislaman yang ada, jadi yo kenduri salah satu sarana ben iso ngaji bareng2. mungkin klo sholat jenazah pikiran orang2 ki, klo sudah ada yang mensholatkan yang lain ga harus ikut mensholatkan, wajib opo jenenge lali, sedangkan kenduri dianggap bentuk penghormatan/pergaulan di masyarakat, melu ngancani sik do ditinggal mati ben tetep kelingan karo gusti Allahyo intinya jika ingin dirubah, ya diberikan alternatif aja, dewe tetep kudu gelem srawung, melu nyampur ning ora kecampur, mbange keukeuh ra gelem nyampur malah memicu antipati warga sekitare, kadang orang ga lihat kuwi becik ala ne nek sengojo ditubruk2ke sih
Hayo mampir2..ning lapak..wis dodol menu rong iji priyo..*kabur*
nah iki mbak jar maksudku, ga harus dengan kita frontal, namanya obyek dakwah macem2 nek nang kampus2 pendekatannya jelas beda karo nang ndesa2, kita harus gelem nyampur tanpa kecampur, sedikit2 itu lebih baik daripada frontal.aku duwe konco, bukane ngelik2 sih dekne ikut HTI begitu melu pengajian HTI dekne berubah frontal menurutku, terlalu alim lah, sithik2 wegah sithik2 wedi bidah, dandanane yo melu kearab2an, tak uneke kowe perubahane terlalu frontal kuwi udu awakmu sik sebenere titenono sesuk rak kowe mbalik menehiki dudu aku nyumpahi koncoku dewe, ning aku ngrumangsani, untuk berubah itu butuh waktu sedikit demi sedikit, klo dipaksa berubah total secara langsung awake dewe sik kabotan, dadi mending alon2 sedikit demi sedikit tapi ditompo karo legowo koyo simbah mau. dan pancen akhire koncoku mbalik koyo mau, ijih melu HTI tapi ga sefrontal awal2 mlebu.barang sik instan cepet ilange, barang sik angel diusahake luwih suwi ilangesori salah quote koneksine kendo
jawaban no 4 yo contone dandan karo model arab kuwi lho sik ketok arabisasi, gandeng wong indonesia yo wis sik penting nek sholat ki sarungan wae, asal nutup aurat yo wis ga kudu dandan macem2 tuku gamis, nek emang duite luwih penting go tuku beras yo rasah mekso sik penting sholate podo ngadep kiblat kan ngono. ora kudu nganggo sorban njuk petentengan bengak bengok nang ndalan yo mlebu mesjid, wah nek ngono gilo kabeh. mending koyo kanjeng sunan kuwi nganggo baju takwa, kuplukan blangkon tapi alon2 lhe ngajari, melu srawung iki lho wong jowo nek pengen mlebu mesjid tapi ora nduwe sorban, ngono
jawaban no 4 yo contone dandan karo model arab kuwi lho sik ketok arabisasi, gandeng wong indonesia yo wis sik penting nek sholat ki sarungan wae, asal nutup aurat yo wis ga kudu dandan macem2 tuku gamis, nek emang duite luwih penting go tuku beras yo rasah mekso sik penting sholate podo ngadep kiblat kan ngono. ora kudu nganggo sorban njuk petentengan bengak bengok nang ndalan yo mlebu mesjid, wah nek ngono gilo kabeh. mending koyo kanjeng sunan kuwi nganggo baju takwa, kuplukan blangkon tapi alon2 lhe ngajari, melu srawung iki lho wong jowo nek pengen mlebu mesjid tapi ora nduwe sorban, ngono
no 5. nah nek sik gon hari ibu, emang dasare seko konggres kuwi dadi emang ga berhubungan dengan pemujaan terhadap dewa2 perempuan meskipun jaman biyen banyak dewi2 dalam kepercayaan kuno misale dewi sri, tapi kan jelas hari ibu ga dimaksudkan nggo kuwi. kejam banget lah nek menilai hari ibu neng indonesia buat memperingati hal ngono.koyo to tradisi kelahiran nabi muhammad kuwi mung tradisi, nggo mengeti, meskipun ga diajarkan toh pemerintah kita melu mengabangkan hari kuwi nggo masyarakat indonesia, mengeti yo ga masalah kan bukan berarti kita sedang menuhankan nabi mung ben do kelingan iki lho sejarahe nabimu, perjuangane dekne kepiye2. memang ga harus dipengeti kita sendiri kudune wis dong, ning jenenge menungso ki papane lola lali lan luput dadi yo pengetan kuwi iso dinggo nggo mengingatkan, sekaligus merefleksi diri, syukur iso belajar pada apa makna yang dituju dari pengingat tersebut
komen e dobel maap salahkan mbah pleksi ku mondol terus awit mau koneksine gek disetel kendo yak e huh menyebalkan
hahahaha yo intine sih sebisa mungkin klo kita mau menyampaikan yo diusahakan dengan cara kepenak, koyo caramu melu berpartisipasi iki lho, kan juga penak, iso runtut teratur, memilah ndi A ndi B, ono contone ngono, perkoro nek emang bocahe wis ke stigma kuwi elik yo emang luwih abot ning nek gurune luwih nyebai yo sisan to mending turu wae wkwkwkwkeh tapi kulkas ga iso ngendok lho?? sik iso ngendok cuma makhluk tuhan yang bisa bergerak, menungso karo kewan, pohon wae ora iso bersyukur Tuhan ngasih kita ayam dadi iso melu mangan endok pitik, coba nek kewan di dunia ini cuma sapi opo gelem mangan endok…. wkwkwkwkwk
romi ayo ikut nambahi mbak fajar nek ono yang perlu ditambahken, gratis*bayar inet sendiri 😀
kang tejo nek kuwi jelas banget enyong setuju!!!!!!sirikithit…. mashir!!! wkwkwkwkwk
yo karena ada kejadian di keluarga nabi ibrahim itu juga umat islam bisa beribadah haji, minum air zamzam dan belajar dari ketaatan mereka
sapik kang dayan: aku sendiri merasa rancu dengan wahabi, mungkin akunya sendiri yang emang ga bener2 mempelajarine, setahu aku dulu di SMA wahabi disebut contoh pembaharuan islam garis keras yang sangat keras mengikuti aturan rasul, mengharamkan rokok juga dan emang yang paling banyak berkembang di arab saudi. tapi berikutnya aku pernah baca klo sebenernya wahabi sendiri diinfluence oleh orang inggris buat memecah belah umat islam, nah disini aku bingung jadi wahabi yang sering disebut2 di Indonesia itu yang mana? apakah salah satunya atau memang semua sama?
hah kuwi mbang ga harus njedot2ke kepala ke tembok cukup ngalir aja?biarlah adek saja yang demikian hihihi*ono wong e ora? iso dibandem truk aku??
makasih linknya mas dayan dibuka entar ya? ni buka versi mobile aja empot2an e n_n
eh mbang dodolan opo ki sik rong iji?
:(Maaf ya Mas Priyo, dan Mba Fajar ( serta yang lainnya ) juga bila masih stay di postingan ini….Mohon maaf sebelumnya, tidak bermaksud untuk apapun… : saya hanya merasa sangat sulit mendapat wawasan, sudut pandang, atau apapun yang bisa saya jadikan referensi dalam bersikap terhadap issue di postingan ini hanya karena terlalu banyaknya kalian menggunakan bahasa jawa dalam reply kalian….( Sekali lagi ) mohon maaf, mungkin saya yang terlalu naif mengharapkan kalian bisa menguraikan pendapat kalian dengan bahasa yang lebih umum dan bisa dimengerti oleh rekan – rekan yang berasal dari luar jawa…Mungkin ke depannya bisa ya :DJazakumullah khair atas penerimaannya atas harapan saya ini 🙂
itu sama bro.. tapi pengikut2nya yang di Indonesia pura2 gak mau mengakui.Knp pengikut2nya di Indonesia mengharamkan demo pemerintah.. karena sejarahnya wahabi berdiri dibiayai pemerintah arab saudi dgn kompensasi gk bole memprotes kebijakan pemerintah.Makanya pengikut2 mereka yang ada di indonesia mengharamkan demo, padahal bukan karena idealisme tapi karena finansial.Dan ulama wahabi tertinggi di Arab tuh membolehkan amerika beserta minuman kerasnya masuk arab. di sisi lain mereka menyerang umat islam yang berjuang untuk kemerdekaan palestina.Setelah terbongkarnya dokumen main matanya wahabi dgn inggris dan amerika, harusnya umat islam sadar, siapa sebenarnya wahabi dan kelompok yang mengaku paling salaf.
linknya banyak.. keyword : salafy suka mengkafirkan.jadi bisa kenal siapa sih mereka yg suka mengkafirkan sesama umat islam sehingga umat islama menjadi terpecah belah
trimakasih mas dhai kritikannya, insyaallah nanti reply berikutnya saya (dan mungkin temen2 yang lain klo berkenan) akan menggunakan bahasa indonesia saja supaya temen2 lain bisa ikut dalam diskusi inisekiranya ada yang belum jelas dari reply2an dibawah bisa ditanyakan pada saya atau temen2 yang lain supaya dituliskan kembali dalam bahasa indonesian_n
oh jadi merujuk pada komunitas yang sama yah mas..duh klo idealisme terkekang urusan politik n finansial gitu malah susah, n rancu jadinya
hwiii banyak ternyata oke mas ntar aku walking2 disana, syukur dapet tambahan ilmu lagi
yup finansial dan politik.
sama.. saya juga 🙂
kalo dah dapat resumenya… bahas di mp lagi yah 🙂
wakakak kang dayan, ntar dikira dari satu sisi tuh, eh ada bantahannya juga yah? klo sempet n ada yang perlu didiskusikan ya? tapi ga janji hihihi
Ahamdulillah gw kafir.*nunggu dibalang ustadz. kekekekee
wakakakak tobat kirain ngasih pendapat dowo2monggo kang marto, boleh ikut berpendapat kok kang, itung2 ben ada tambahan pandangan lain
sementara ngasih tahu dik manis aja bahwa banyak buku kaum perempuan arab bakal sukses di luar, tapi buku yg paling terkenal sejauh ini yg dimaksud itu kalo ga salah sebuah komik. Prespopolis, karya Marjan Satrapi, Iran. Udah difilemkan segala.
pindah meng blog anyar lah yo, terusaken nangkanainternete termencret-mencret mbukak reply semene dawane…heheh nasiiib
Keliatannya si boss lagi ngeluarin uneg2 nih :))Yang sabar ya Prii…didunia MP ini memang banyak yang sotoy mode on…hehe.
ehehehe, maaf bang Hai.. =)hehe, kapok deh.. nanti kalo udah sempet takcoba yang bahasa jawa takedit di replynyakalo udah ama Priyo ya udah kayak ketemu temen di kampung saya.. jadi bahasa Jawa yang enak buat ngomongnya.. heheheketerusan kek ama temen2 di sini… qiqiqinanti takbilang kalo udah jadi diedit.. hehen_nv
saya kira menunggu dibalang ukhti yaa kafir :o*sik ah, ber-kontra OOT-ers di mari
ah yaa, Iran. kau sendiri yang bilang kreativitas film di sana terbangun baik.*langsung cari*buat komiknya, susah dapet review-nya, video banyak nih*maklum, saya gak suka buku-buku terjemahan kecuali kalkulus*
duh, gw mabok ni :Dhoahahaaa….*dari kemaren sengaja ngadem dari klenik-kontroversial*
rame kiyeh…..–nggelar klasa menyimak–
serasa 3 taun yang lalu yah..?ebeg goleti cuy, nek ana kae lih tambah ramenek ora tambah rusak…
he..he…bener kuwe dadi kemutan ebeg………agama sih apa kang?
oke deh cak suwun ya?
mbukak versi mobile bae mbok kang? nek pindah mengko malah pada bubar
ah ngga kok adin, cuma lagi curhat hehehe
hehehe ya deh kutunggu editannya ya?
nek kamu nunggu dibalang juga nggak dek??*ngikik dipojokan
eh ngopo mau ga sida blogwalking?
monggo2
lik marno kon dolan ngeneh wingi kang semar juga ndongol
wah nyong ketinggalan adegan telung tahun ternyata, jyan payah kiye
waddeww 295
296
297
298
299
Tiga ratuuuuuuuuuuuuuuuuuuusssssss
aku juga baca bukunya. THE PRINCESS SULTANA’S DAUGHTER’S (kisah blak2 kan yg menyingkap tentang seks dan cinta, perempuan Arab saudi- dan takdir anak2 perempuan mereka yang bercadar)pokoknya parah banget!!!*asem, lagi males maca malah tak waca entong bersih karo komen2-ne 😛
hehehe maturnuwun wis dibaca sampe tuntas :Deh ria dah balik ke MP loh
wong Gusti Alloh mung ndeleng atine menungsa karo ahir matine kepriwe kok yah… wong sing keminter belum tentu pinter *halah ora arep nambahi*tak mapan tilem ae
wong Gusti Alloh mung ndeleng atine menungsa karo ahir matine kepriwe kok yah… wong sing keminter belum tentu pinter *halah ora arep nambahi*tak mapan tilem ae
Asem wonge esih urip :Dujarku wis mbujur :))
karena keminter cuma biar kelihatan pinter
lah enyong kan satpol bubu, liane pada turu nyonge sing ngrondani, syukur isa melu malingi hihihi
ID ne endi?
mau wis rong wot, siki seger maning jan
mlebu guestbooku baen ana nang kono
nggak ah, saya mau berlari ke pelukannya ajah, gak usah nunggu dibalang :p*oot itu gak baik nak,,
cintanya mba nita :Dsalah klik QN
jyah, pagi gini sadar, lha wingi kan ngeOOT terus nduk?
halah iki kan jurnal mosok dikira QN?? iso dibandem reny kowe
pertanyaanmu, dan jawabanku. selaraskan lah =’=*lagi malas cari ribut*
heem
kan kamu yang ajak abang :p*ogah disalahin*
haduh kepriwen sih yah? iya ni baen lah ya?
*senyum2*
n_n syukur2 mau bengi ngopo je kok ndresula?
hah ?
halah QNmu kuwi lho
Lagian bid’ah kan ada 2, hasanah sm sayyi’ah…
gimana mi? bisa dijelasin bid’ah hasanah +bid’ah sayyi’ah?
bid’ah hasanah….bid;ah yang baik?
mbuh kuwe nunggu ustadzaeh njelasna ndisit kang
ana maning wis bid’ah……..tapi baik….
kuwe hukume i dont know
ya..i dont know in the row…
hahaha ya wis pada baen, toss ndisit lah
sayang sekali saya setuju sama mas priyo, karna kalo ga kan kayaknya rame ya punya argumen lain. Saya juga pernah loh ada di situasi serupa pas pelajaran agama di kelas bahas tentang jilbab. Yah intinya sih jempol deh buat mas priyo
sayang sekali saya setuju sama mas priyo, karna kalo ga kan kayaknya rame ya punya argumen lain. Saya juga pernah loh ada di situasi serupa pas pelajaran agama di kelas bahas tentang jilbab. Yah intinya sih jempol deh buat mas priyo
hehehe beda pun ga masalah kok mba cindy, boleh lho diposting situasi itu di MP biar bisa ikut belajar n_n